Wednesday, December 12, 2012

ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

Rasanya tak ada yang tak kenal listrik. Sejak dikembangkan oleh Thomas Alfa Edison, pemanfaatan listrik semakin akrab dengan kehidupan seharian kita. Bayangan pertama kita tentang listrik mungkin adalah kata kesetrum. Itulah yang kita takutkan dari listrik .
Cara pailng bodoh untuk menjelaskan adanya listrik itu adalah setrum itu sendiri. Namun dalam tulisan ini sangat dilarang untuk menguji keberadaan listrik dengan cara ini. Berbahaya. Lalu bagaimana caranya ? Yaa dengan alat ukur listrik. Tetapi sebelum berlanjut ke sana, kita bahas dulu dua aspek yang penting dari listrik, yaitu arus dan tegangan.

Arus Listrik
Pada dasarnya listrik itu terjadi karena aliran elektron dari satu titik ke titik lain. Ini terjadi karena di satu tempat jumlah elektron nya berlebih dibandingkan dengan di tempat lainnya. Sehingga elektron dari tempat yang banyak elektronnya akan mengalir menuju tempat yang lebih sedikit elektronnya. Sehingga elektron pada semua posisi yang ada akan berjumlah sama dan elektron berhenti mengalir. Alias, tidak ada aliran listrik.Pergerakan elektron ini atau aliran elektron ini berlawanan arah dengan definisi arus listrik.
Menurut kesepakatan, arus listrik adalah pergerakan muatan listrik positif ke arah posisi yang bermuatan negatif. Jadi makna arus listrik berlawanan arah dengan aliran elektron.
Jadi, arus listrik adalah banyaknya Muatan Listrik (Q) dalam rentang waktu tertentu (t)

I = {Q \over t} \, ,


 Arus listrik menurut cara bergeraknya terbagi dua, Pertama, yang bergerak lurus saja, disebut arus searah, direct curent atau DC. Contohnya adalah aki dan batere. Kedua, yang bergerak bergelombang, disebut arus bolak - balik atau alternating current atau AC. Contohnya adalah listrik PLN.

TEGANGAN LISTRIK
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik dari dua buah ujung listrik. dalam rangkaian listrik. Seperti pada arus listrik, tegangan listrik juga terbagi  menjadi tegangan searah dan tegangan bolak balik.

Agar suatu rangkaian yang memiliki tegangan listrik, V,  bisa menampilkan arus listrik, i,  dibutuhkan penghambat atau resistor, R.

I = \frac{V}{R}

Rumus di atas dikenal juga sebagai Hukum Ohm. Yang menjelaskan bahwa arus listrik berbanding lurus dengan tegangan listrik. Sehingga setiap kenaikan tegangan akan menyebabkan kenaikan arus listriknya.
Sedangkan arus litrik berbanding terbalik dengan hambatan listrik. Sehingga kanaikan hambatan listrik akan menyebabkan nilai arus listrik jhuga akan semakin menurun.


 MENGUKUR ARUS LISTRIK

Arus listrik diukur dengan ampermeter. Ampere meter diletakan di antara tegangan dan hambatan.








http://www.allaboutcircuits.com/worksheets/amp_m.html

Dengan melihat gambar diatas. Diamati, sumber tegangan berupa aki, hambatan berupa lampu, dan ampermeter diletakan secara seri, seperti memutus hubungan hambatan dan sumber tegangan.


MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK
Tegangan listrik diukur dengan alat voltmeter. Hanya cara mengukurnya sedikit berbeda dengan amperemeter. Karena voltmeter diparalelkan dengan sumber tegangannya.

Shows a circuit with a cell, a lamp, and a voltmeter. The voltmeter is connected in parallel to the lamp
http://www.bbc.co.uk/bitesize/ks3/science/energy_electricity_forces/electric_current_voltage/revision/5/


Demikian sekilas mengenai arus dan tegangan listrik.yang dibahas secara sederhana, namun mudah-mudahan mencakup pengertian listrik secara umum. Semoga bisa menjadi awal untuk berlatih lebih lanjut. Aamiin.


0 comments:

Post a Comment