Thursday, December 6, 2012

GAYA GESEK

Saat kita berkendaraan melewati jalan rusak dan jalan yang mulus, tentu kita sudah tahu, yang mana yang lebih cepat ditempuh dan yang mana yang lebih lambat ditempuh.
Ya ! Jalan yang halus tentu lebih mudah untuk dilewati, karena kekasaran jalan mampu memperlambat pergerakan kita.
Nah ! Dalam fisika, kekasaran jalan yang dilalui akan menghasilkan gaya gesek atau gaya friksi. Semakin kasar suatu permukaan, semakin besar gaya friksinya. Tingkat kekasaran ini dikenal sebagai koefisien gesek atau koefisien friksi,. Dilambangkan dengan simbol yunani, miu , μ    .

 Karena gaya gesek adalah gaya yang berlawanan dengan gaya berat, maka koefisien gesek di atas dihubungkan dengan gaya ke atas atau gaya normal, N. Jika terletak pada bidang datar, sesuai dengan hukum aksi reaksi, maka gaya Normal N sama dengan gaya berat, w., sehingga nilai N akan menjadi m.g

f  =    μ    N 

   =    μ     m.g  

Sedangkan pada bidang miring, maka kita akan cari sesuai besar sudutnya, apakah nanti N sebanding dengan w cos  atau w sin.


Gaya friksi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu gaya frisi statis dan gaya gesek kinetis. gaya gesek statis adalah gaya gesek untuk mengetahui keadaan suatu benda, apakah diam, akan bergerak atau sedang bergerak.
Jika benda sudah bergerak, maka kita akan menggunakan gaya gesek kinetis untuk emnghitung nilai percepatan yang terjadi.

Gaya Gesek Statis → fs = μs N
Gaya Gesek Kinetis → fk = μk N

Jika gaya yang diberikan lebih kecil dari gaya friksi, maka benda akan tetap diam
       F   <   fs
      
Jika gaya yang diberikan sama dengan gaya friksinya, maka benda akan bergerak
     F  =   fs
 
Jika gaya yang diberikanmelebihi gaya friksi maka benda bergerak
    F   >    fs
 
 
Saat bergerak, maka kita mengikuti hukum Newton 2.

F              =   m . a
F - fk        =   m. a


Demikian. Selamat berlatih






1 comments:

Post a Comment